Senin, 12 November 2012

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL


A.   HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
Manusia memiliki arti sebagai makhluk yang berakal budi dan mampu menguasai makhluk lain. Makhluk sendiri memiliki arti bahwa segala sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan. Individu mengandung arti bahwa manusia mampu berdiri sendiri. Dan untuk sosial memiliki arti bahwa manusia pun membutuhkan manusia yang lain untuk berinteraksi. Pada dasarnya, kegiatan atau aktivitas seseorang ditujukan untuk memenuhi kepentingan diri dan kebutuhan diri. Sebagai makhluk dengan kesatuan jiwa dan raga, maka aktivitas individu adalah untuk memenuhi kebutuhan baik kebutuhan jiwa, rohani, atau psikologis, serta kebutuhan jasmani atau biologis. Pemenuhan kebutuhan tersebut adalah dalam rangka menjalani kebutuhannya.

  1. Pengertian individu :
“individu” berasal dari kata latin “individuum” yang berarti  yang tak terbagi. Sebutan yang biasa dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dianterbatas. Individu bukan berarti sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi,melainkan sebagai satu kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Dapat disimpulkan bahwa individu merupakan seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas disalam lingkungan sosialnya, tetapi juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.

  1. Pengertian masyarakat :
Masyarakat adalah wadah segenap antara hubungan sosial yang terdiri atas banyak keolektiva serta kelompok dan tiap kelompok terdiri dari subkelompok. Jelasnya masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma, dan adat istiadat yang  ditaati seluruh anggota kelompok.


B. PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

MAKNA INDIVIDU

Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi atau dipisahkan antara jiwa dan raganya.
Para ahli psikologi modern menegaskan bahwa manusia merupakan suatu kesatuan jiwa raga yang kegiatan seluruh jiwa dan raganya  merupakan kesatuan keseluruhan.
Selain sebagai makhluk keseluruhan jiwa raga, manusia sebagai makhluk individu juga berarti tiap orang merupakan pribadi yang khas menurut corak kepribadiannya termasuk kelebihan dan kelemahannya.
Kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari individu berkembang sesuai dengan ciri khas masing-masing walaupun didalam lingkungan yang sama persis.
Untuk menjadi individu yang mandiri, manusia harus mengalami proses-proses  dalam kehidupannya. Proses yang dilaluinya pertamam kali adalah proses  pergaulan di lingkungan keluarga. Karakter terbentuk dalam lingkungan keluarga secara bertahap melalui interaksi : etika, estetika, dan moral agama. Manusia semenjak dilahirkan membutuhkan proses pergaulan dengan orang disekitarnya untuk memenuhi kebutuhan lahir dan batinnya yang dapat membentuk dirinya kelak.

MAKNA MASYARAKAT:

Masyarakat timbul dari kumpulan individu yang telah cukup lama hidup dan berkejasama.
Kelompok manusi ayang dimaksud,belum mengalami proses fundamental :
  • Adaptasi dan organisasi dari tingkah laku anggotanya.
  • Timbul perasaan berkelompok secara lambat laun atau bertahap.
Proses ini biasanya terjadi tanpa disadari oleh semua anggota kelompok dalam trial and error.
Pengertian masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan dalam hidup bersama tidak dibatasi oleh lingkungan,bangsa, dan sebagainya. Dalam arti sempit, sekelompok orang yang dibatasi aspek tertentu seperti territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
Dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat harus mempunyai syarat sebagai berikut:
  • Harus ada sekumpulan banyak  manusia
  • Bertempat tinggal disuatu tempat atau daerah tertentu dalam waktu yang sangat lama
  • Adanya aturan atau undang-undang yang dapat membatasi atau mengatur mereka sesuai dengan tujuan dan kepentingan bersama
Didalam hubungan sekelompok manusia yang paling penting adalah reaksi dari hungan tersebut, apakah mereka bisa menerima dan mentaati aturan tersebut atau tidak. Reaksi ini dapat membuat hubungan manusia bertambah luas.
Manusia sejak lahir mempunyai 2 hasrat atau keinginan yaitu:
Untuk menjadi satu dengan manusia lain di lingkungan sekitarnya yaitu masyarakat
Untuk menjadi satu dengan suasana sekelilingnya.
Untuk dapat menyesuaikan diri,manusia menggunakan pikiran, akal, dan logikanya untuk menghadapi hambatan hidup dan memenuhi kebutuhannya.
Faktor yang membuat manusia hidup berkelompok, yaitu:
  • Dorongan untuk memudahkan dalam mencari makan
  • Dorongan untuk mempertahankan diri dari ancaman luar dan beradaptasi dengan alam
  • Dorongan untuk mempertahankan jenisnya

Suatu himpunan manusia supaya merupakan kelompok sosial harus memenuhi syarat-syarat, antara lain:
·       Setiap anggota harus sadar bahwa ia merupakan bagian dari kelompoknya
·       Ada hubungan timbal antara anggotanya
·       Memiliki faktor yang sama seperti tujuan, kepentingan, kepercayaan atau ideologi, dan nasib yang sama

Jadi masyarakat dibentuk oleh individu yang beradab dalam keadaan sadar. Sedangkan untuk individu yang hilang ingatan, pikiran dan mental terganggu merupakan individu yang tidak dapat menjadi anggota masyarakat permanen melainkan hanya bergantung atau mengikat dirinya dengan individu lain.
Membentuk satu kesatuan dapat disebut individu sebagai anggota masyarakat.
Kita dapat membedakan antara individu sebagai perseorangan dan individu sebagai makhluk sosial. Individu perseorangan berarti individu tidak sedang berhubungan dengan individu lainnya atau memutuskan hubungannya dengan lingkungan sekitar khususnya masyarakat. 
Individu sebagai makhluk sosial berarti individu tersebut sedang berhubungan dengan individu lain atau dengan lingkungan sekitarnya dalam hal ini masyarakat. Manusia dengan sadar menghubungkan tingkah laku dan perbuatannya dengan individu lain yang akhirnya terbentuklah suatu kelompok yang besar dan apabila kelompok tersebut berjalan dengan stabil maka itulah yang kita sebut dengan masyarakat.
Kita telah membedakan antara idividu menjadi individu perseorangan dan individu makhluk sosial,tetapi pada kodratnya manusia merupakan makhluk sosial bukan makhluk individual.


C. DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL

Sebagai mahluk hidup,manusia berperan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia bergantung pada manusia lainnya. Dalam interaksi sosial antara individu dengan individu, atau individu dengan kelompok, atau individu kelompok dengan kelompok, terjadi perubahan sosial yang secara sosial berarti manusia merupakan makhluk individu maupun makhluk sosial yang mempunyai kesempatan yang sama dalam menjalani kehidupan dalam masyarakat.  Yang berarti setiap individu manusia memiliki hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dalam menguasai sesuatu, misalnya mendapatkan pekerjaan, mendapatkan pendidikan,mempunyai dan menentukan agamanya, bertanggung jawab dalam keluarga serta berbagai aktivitas ekonomi, politik. Namun pada kenyataannya setiap individu tidak dapat menguasai atau mempunyai kesempatan yang sama. Akibatnya, masing-masing individu mempunyai peran dan kedudukan yang tidak sama atau berbeda. Banyak faktor yang menyebabkan itu bisa terjadi, misalnya kondisi ekonomi ( si miskin dan si kaya), sosial (perbedaan status jabatan atau kedudukan), politik (aktivis partai dengan rakyat biasa), budaya bahkan individu atau sekelompok manusia itu sendiri. Dengan kata lain, stratifikasi sosial mulai muncul dan tampak dalam kehidupan masyarakat tersebut.


D.DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN MASYARAKAT

Dalam kehidupan sehari-hari yang dijalankan manusia pasti akan atau pernah menemukan dilema dalam memutuskan yang mana lebih penting antara kepentingan individu dengan kepentingan masyarakat.
Yang merupakan kepentingan individu terdiri dari kepentingan keluarga, kelompok atau golongan. Dan yang merupakan kepentingan masyarakat adalah kepentingan rakyat. Kedua hal tersebut sama-sama penting dan kita tidak pernah bisa lepas dari dua hal tersebut karena manusia merupakan bagian dari masyarakat dan individu serta makhluk sosial juga.


1. Pandangan Individualisme


Individualism pada hakikatnya merupakan makhluk individu yang bebas. Paham ini memandang manusia sebagai makhluk pribadi yang utuh dan lengkap terlepas dari manusia yang lain. Pandangan individualisme berpendapat bahwa kepentingan individulah yang harus diutamakan. Yang menjadi sentral individualisme adalah kebebasan seorang individu untuk merealisasikan dirinya. Paham individualisme menghasilkan ideologi liberalisme. Paham ini bisa disebut juga ideologi individualisme liberal.


Prinsip liberalism :


· Menjamin kepemilikan perorangan. Kepemilikan sepenuhnya berada pada milik pribadi


· Lebih mementingkan kepentingan individu dan diri sendiri


· Kebebasan penuh pada tiap individu


· Persaingan bebas


Hak kebebasan penuh yang dimiliki membuat persaingan antara individu sangat besar. Menurut paham liberalisme, kebebasan antar individu tersebut bisa diatur melalui penerapan hukum. Jadi, negara yang menjamin keadilan dan kepastian hukum mutlak diperlukan dalam rangka mengelola kebebasan agar tetap menciptakan tertibnya penyelenggaraan hidup bersama.






2. Pandangan Sosialisme


Prinsip paham sosialisme menekankan kepada kepentingan masyarakat . Kedudukan individu hanyalah objek dari masyarakat. Menurut pandangan sosialis, hak-hak individu sebagai hak dasar hilang. Hak-hak individu timbul karena keanggotaannya dalam suatu komunitas atau kelompok.


Sosialisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasaan individu atas hak milik dan alat-alat produksi. Sosialisme muncul dengan maksud kepentingan masyarakat secara keseluruhan terutama yang tersisih oleh system liberalisme, mendapat keadilan, kebebasan, dan kesejahteraan. Untuk meraih hal tersebut, sosialisme berpandangan bahwa hak-hak individu harus diletakkan dalam kerangka kepentingan masyarakat yang lebih luas. Dalam sosialisme yang radikal/ekstem (marxisme/komunisme) cara untuk meraih hal itu adalah dengan menghilangkan hak pemilikan dan penguasaan alat-alat produksi oleh perorangan.

refrensi :

Harwantiyoko (1997). MKDU Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : GUNADARMA

Senin, 22 Oktober 2012

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA


HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA

Secara garis besar makhluk hidup terbagi menjadi 3 yaitu :
  1. Manusia
  2. Hewan
  3. Tumbuhan

 Semua makhluk hidup mempunyai pola fikir dan insting hanya untuk bertahan hidup, beradaptasi, dan memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makan dan minum, berkembang biak, dan mempertahankan wilayahnya.
                 Hewan karnivora mempunyai insting berburu untuk mencari makan dan ada yang hidup secara individu adapula yang hidup secara berkelompok. Hewan bisa dibilang lebih maju dibanding tumbuhan karena sudah mampunyai organ tubuh yang lengkap untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya.
                 Tumbuhan tidak mempunyai insting karena tumbuhan tidak mempunyai organ untuk berfikir didalam tubuhnya jadi tumbuhan bertahan hidup dengan mengandalkan lingkungan sekitarnya, karena tumbuhan juga tidak dapat berpindah tempat tidak seperti hewan dan manusia yang bisa berpindah tempat untuk mencari lingkungan yang cocok untuk memenuhi kebutuhan hidup.
                 Tapi faktor yang membuat manusia lebih baik daripada makhluk hidup lainnya adalah karena manusia mempunyai akal pikir,akal budi, dan akal sehat yang membuat manusia bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk dengan disertai tanggung jawab atas semua tindakannya. Cara berfikir manusia jauh lebih berkembang dibanding makhluk hidup lainnya karena manusia membuat suatu sistem bermasyarakat dimana manusia hidup dengan sangat bergantung dengan manusia lainnya dan juga bertanggung jawab atas bumi dan makhluk hidup lainnya.
  
Menurut  A.Maslow, Kebutuhan hidup manusia dibagi menjadi 5 tingkatan :
·       Kebutuhan fisiologis ( physiological needs)
Kebutuhan primer,dasar dan vital, menyangkut  fungsi-fungsi biologis dasar dari manusia : makanan,pakaian, tempat tinggal, kesembuhan ,seks  dan lain-lain.
·       Kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan  (safety dan security needs)
 Bebas dari rasa takut, perlakuan tidak adil, terlindung dari ancaman penyakit, dan lain-lain.
·       Kebutuhan Sosial  ( Social needs)
 Kebutuhan akan dicintai, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan,kerjasama, interaksi, dan lain-lain.
·       Kebutuhan akan penghargaan  (esteem needs)
kebutuhan dihargai kemampuan,  kedudukan,  jabatan,  status,  pangkat, dan lain-lain.
·       Kebutuhan akan aktualisasi diri  (self actualization)
Kebutuhan untuk memaksimalkan penggunaan potensi-potensi, kemampuan, bakat, kreativitas, ekspresi diri,  prestasi, dan lain-lain.                  
Secara umum Budaya merupakan hasil budi dan daya dari manusia.

Kebudayaan menurut  JJ. Hoeningman dibagi menjadi 3 yaitu :
  • Gagasan
Kebudayaan yang berbentuk kumpulan, ide, gagasan, nilai, norma, peraturan yang sifatnya abstrak.
  • Aktivitas (tindakan)
Wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat., sering disebut sebagai system sosial, yaitu : aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu. Sifatnya konkret dapat diamati.
  • Artefak ( karya)
Wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda yang dapat diraba dan dilihat.

7 unsur kebudayaan yang bersifat universal :
  • Sistem peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)
  • Sistem mata pencaharian
  • Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
  • Bahasa
  • Kesenian
  • Sistem pengetahuan
  • Sistem religi


ETIKA DAN ESTETIKA BERBUDAYA

Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral ( kode etik). Dan estetika berarti seni keindahan.
Kebudayaan merupakan hasil cipta manusia. Manusia beretika, akan menghasilkan budaya yang beretika pula.
Etika berbudaya berarti budaya yang diciptakan harus mengandung niali-nilai moral atau kode etik yang bersifat universal. Dan budaya yang dihasilkan tidak bergantung terhadap ideologi atau kepercayaan masyarakat itu sendiri.
Estetika berbudaya berarti penilaian pandangan manusia atau masyarakat mengenai keindahan malalui panca indra secara sujektif tentang budaya dan segala macam yang ada dilingkungannya.


PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN

Kebudayaan mengalami perubahan seiring perubahan zaman dan pergaulan manusia sebagai pembuat budaya itu sendiri.
Factor perubahan kebudayaan:
  1. Warisan kebudayaan
Proses pewarisan budaya akan diteruskan dari orang tua ke anaknya atau dari generasi ke generasi dari zaman nenek moyang sesuai dengan kepercayaan,pola pikir, dan kebiasaan setiap manusi di setiap daerahnya masing-masing.
Masalah warisan kebudayaan : lingkungan pergaulan yang berubah-ubah, penolakan generasi berikunya,tidak fleksibel atau tidak sesuai zaman yang telah berubah.
  1. Perubahan kebudayaan
Proses perubahan yang terjadi akibat tidak sesuainya unsur-unsur budaya diantara budaya-budaya yang berbeda-beda sehingga tidak adanya nilai fungsi kehidupan didalamnya.
Masalah perubahan kebudayaan : bersifat regress atau kemunduran, perubahan terjadi melalui revolusi.
  1. Penggabungan unsure kebudayaan
Tercampurnya budaya dari satu kelompok ke kelompok lain yang mengakibatkan ciri khas budaya aslinya berkurang bahkan hilang oleh budaya lain.
Masalah penggabungan unsur kebudayaan : ciri khas budaya asli hilang karena masuknya budaya baru. Kurang kepedulian generasi penerus terhadap budaya lama.

KEBUDAYAAN  ADALAH PRODUK MANUSIA

Manusia yang berakal menimbulkan perubahan dalam proses kehidupannya,manusia membuat kemajuan dalam hampir di semua bidang untuk mensejahterakan kehidupannya.
yang selanjutnya akan diteruskan manusia dari generasi ke generasi yang lalu disesuaikan juga dengan pergaulan dizamannya sehingga timbul keaneragaman budaya. Dan manusia beretika akan menghasilkan budaya beretika pula. Saling menghargai budaya orang lain tapi tetap kritis terhadap masuknya budaya asing. Dan tetap wariskan budaya Indonesia supaya tidak hilang.

refrensi :

Minggu, 07 Oktober 2012


PENGANTAR ILMU BUDAYA DASAR

1. HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR

        Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang perkembangan dari konsep dan teori budaya untuk mengkaji masalah.
Ilmu budaya dasar sama dengan istilah basic humanities. Humanities berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari ilmu budaya dasar diharapkan seseorang dapat menjadi orang yang lebih berbudaya, manusiawi dan lebih halus dalam berkata,berpikir, dan bersikap.
         Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya yang  mempelajari seni dan filsafat  seperti melukis,sastra,tarian-tarian, dan lain-lain.

2. ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI MATA KULIAH BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT DAN PENDIDIKAN UMUM

       Sesuai dengan tujuan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu 1. Pendidikan dan pengajaran, 2. Penelitian, dan 3.pengabdian kepada masyarakat maka diadakannya program pendidikan umum. Hal ini menunjukkan bahwa manusia berhubungan erat dengan masyarakat.
       Untuk itu mahasiswa disiapkan terlebih dahulu sebelum terjun langsung ke masyarakat dan agar mempunyai pikiran yang tidak membedakan budaya menurut etnis dan suku yang bisa mengakibatkan dampak negatif bagi integritas masyarakat.
Ilmu budaya dasar merupakan upaya mencapai tujuan mata kuliah dasar umum (MKDU) dan tujuan pendidikan umum. Tujuan pendidikan umum ditentukan pula oleh keberhasilan pencapaian tujuan ilmu budaya dasar.
        Tujuan ilmu budaya dasar adalah mengembangkan kepribadian, kepekaan, dan wawasan mengenai kebudayaan supaya  daya tangkap,persepsi, dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa bisa lebih manusiawi dan halus.
    
Tujuan ilmu budaya dasar diharapkan dapat :
·       menajamkan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya dan sosial sehingga mereka akan mudah untuk menyesuaikan diri.
·       Memperluas pandangan pemikiran terhadap masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan pikiran-pikiran kritis.
·       Mengarahkan mereka sebagai calon pemimpin bangsa dan negara yang peka terhadap masyarakat dan lingkungan,disiplin,kritis dengan permasalah  dan ahli juga dalam bidangnya.
·       Menjembatani para akademisi agar lebih mampu berdialog satu sama lain.


3. ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH SOSIAL BUDAYA
         
       Masalah budaya adalah segala sistem atau tata nilai, sikap mental, pola berpikir, pola tingkah laku dalam semua aspek kehidupan yang tidak memuaskan masyarakat.
Dua masalah pokok yang bisa dipakai untuk pertimbangan pemecahan masalah perdebatan mengenai ruang lingkup ilmu budaya dasar :
  • semua masalah dalam aspek kehidupan manusia mengenai kemanusiaan dan budaya dapat diselesaikan dengan menggunakan pengetahuan budaya( the humanities), baik dari satu keahlian (disiplin) dibidagnya maupun dengan berbagai keahlian dibidangnya (interdisipliner).
  • hakikat manusia yang satu dengan bermacam-macam budaya sesuai dengan daerahnya dan zamannya. Manusia dalam menghadapi tekanan lingkungan,sosial dan budaya,menyebabkan perbedaan-perbedaan dalam beradaptasi.

4. PERBEDAAN ILMU SOSIAL DASAR DAN ILMU BUDAYA DASAR

Ilmu filsafat yang merupakan inti dari ilmu pengetahuan dibagi menjadi 3 yaitu:
  • natural sciences (ilmu alamiah) meliputi : fisika,biologi,kimia,astronomi, dan lain-lain
  • sosial sciences (ilmu sosial) meliputi : sejarah,geografi,sosiologi, dan lain-lain
  • humanities (ilmu budaya) meliputi : bahasa,agama,sastra,kesenian, dan lain-lain
       Berdasarkan pernyataan diatas maka ilmu sosial dasar dan budaya dasar merupakan pengetahuan yang sudah dikembangkan dari usaha pendidikan.
       Ilmu sosial dasar bukanlah merupakan gabungan dari sosial sciences karena masing-masing memiliki perbedaan objek dan metode ilmiahnya sendiri. Ilmu sosial dasar juga bukan disiplin ilmu tersendiri karena ilmu sosial dasar tidak mempunyai objek dan metode ilmiahnya sendiri dan juga tidak mengembangkan suatu penelitian.

Perbedaan antara ilmu sosial dasar dan ilmu budaya dasar antara lain :
  Ilmu sosial dasar (ISB):
  • ilmu sosial dasar mempelajari tentang hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya.
  •  Memecahkan masalah-masalah tentang kehidupan bermasyarakat dan sosial melalui fakta,konsep dan teori dari sosial sciences (ilmu sosial).
   Ruang lingkupnya terdiri dari :
  • Individu,keluarga,dan masyarakat.
  • Masyarakat kota dandesa
  • Masalah penduduk 
  •  Pelapisan social
  • Pemuda dan sosialisasi
  • Ilmu pengetahuan,teknologi,dan kemiskinan
Ilmu budaya dasar (IBD) :
  • Ilmu budaya dasar mempelajari tentang nilai-nilai kebudayaan berbagai masalah kehidupan yang dihadapi manusia-manusia.
  • Memecahkan masalah kehidupan masyarakat yang berbudaya melalui fakta,konsep, dan teori dari humanities (ilmu budaya).
   Ruang lingkupnya terdiri dari :
  • Manusia dan pandangan hidup
  • Manusia dan keindahan
  • manusia dan keadilan
  • Manusia dan cinta kasih
  • Manusia dan tanggung jawab
  • Manusia dan kegelisahan
  • Manusia dan harapan
REFRENSI :

Harwantiyoko (1997). MKDU Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : GUNADARMA
Nugroho, Widyo (1996). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : GUNADARMA
Soelaeman, M. Munandar (1990). Ilmu Budaya Dasar. Bandung : PT.ERESCO

Sabtu, 06 Oktober 2012

ETIKA MENULIS DI INTERNET


        Internet mempermudah semua orang dalam memperoleh,mengolah, dan mempublikasikan  suatu informasi dengan sangat mudah dan meluas.
        Tapi dengan kemajuan teknologi sekarang ini yang memudahkan setiap orang dalam mengakses informasi, dengan sadar atau tanpa disadari  melanggar hak cipta intelektual seperti menjiplak hasil karya orang lain tanpa mempertanggung jawabkannya.
        Padahal bisa saja mereka dituntut dan diminta bertanggung jawab secara hukum atas perbuatannya itu. Hukum bukan hanya berlaku di dunia nyata saja tetapi  juga berlaku di dunia maya yaitu internet .
        Untuk itu sebaiknya kita perlu memperhatikan beberapa hal-hal berikut tentang kode etik dalam menulis di internet:
  • Konten tulisan haruslah asli,maksudnya tulisan merupakan tulisan dari kita sendiri dan bukan jiplakan dari tulisan orang lain.
  • Mulailah kita menghargai karya cipta orang lain,dengan begitu orang lain juga bisa menghargai karya cipta kita.
  • Tidak melanggar HAM, tidak mengandung unsur SARA dan  juga tidak mencemarkan nama baik orang lain.
  • Sebisa mungkin isi karya adalah buatan kita,jika kita mengutip informasi dari tulisan orang lain kita harus mencantumkan informasi refrensi  tulisan  orang tersebut.
  • Menggunakan bahasa baku yang baik, benar dan juga sopan.
  • Tidak mengandung tujuan terselubung yang merugikan orang lain seperti penipuan.
  • Isi merupakan fakta dan pendapat yang logis dan jujur, dan tidak membingungkan pembaca.



Refrensi :

http://forums.egullet.org/topic/124044-eg-ethics-code-for-online-writers/