PENGERTIAN INDIVIDU
Individu berasal dari
kata latin, “individuum”yang artinya yang tak terbagi. Kata individu merupakan
sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan
terbatas. Kata indivdu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak
dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia
perseorangan maurut Dr. A. Lysen.
PENGERTIAN KELUARGA
Ada beberapa pandangan
atau tanggapan mengenai keluarga. Menurut Sigmund Freud keluarga itu terbentuk
karena adanya perkawinan antara pria dan wanita. Durkeim berpendapat bahwa
keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor politik, ekonomi, dan
lingkungan. Ki Hajar Dewantara sebagai
tokoh pendidikn berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang
terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu
gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh
gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
PENGERTIAN MASYARAKAT
Drs. JBAF Mayor Polak
menyeut masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas
banyak sekali kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompo terdiri atas kelompok-kelompok lebih
baik atau sub kelompok. Jelasnya, masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang
telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama
ditaati dalam lingkungannya. Dalam arti luas yang dimaksud masyarakat ialah keseluruhan hubungan-hubungan
dalam hidup dengan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa, dan lain-lain. Atau
keseluruhan dari semua hubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit
masyarakat dimaksud dengan sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek tertentu
seperti territorial, bangsa, golongan, dll. Maka ada masyarakat jawa, sunda,
dll.
Masyarakat juga berarti
kelompok manusia yang telah lama bertempat tinggal di suatu daerah yang
tertentu dan mempunyai aturan (undang-undang) yang mengatur tata hidup mereka
untuk menuju kepada tujuan yang sama. Jadi yang menjadi unsur masyarakat ialah:
1. Harus
ada kelompok menusia, dan harus banyak jumlahnya.
2. Telah
berjalan dalam waktu yang lama dan bertempat tinggal dalam daerah tertentu
3. Adanya
aturan atau undang-undang yang mengatur
mereka bersama untuk maju kepada satu cita-cita yang sama
Tatanan kehidupan,
norma-norma yang mereka miliki itulah yang menjadi dasar kehidupan sosial dalam
lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang
memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas. Dalam lingkungan itu, antara orang tua
dan anak, antara ibu dan ayah, antara kakek dan cucu, larut dalam suatu
kehidupan yang teratur dan terpadu dalam suatu kelompok manusia, yang disebut
masyarakat.
HUBUNGAN ANTARA
INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
A.
MAKNA
INDIVIDU
Manusia
adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat
dibagi dan tidak dapat dipisahkan antara jiwa dan raganya. Para ahli psikologi
modern menegaskan bahwa mnusia itu merupakan suatu kesatuan jiwa raga yang
kegiatannya sebagai keseluruhan, sebagai kesatuan. Kegiatan manusia sehari-hari
adalah keseluruhan jiwa raganya, bukan hanya kegiatan alat-alat tubuh saja.
Pendapat
lain bahwa manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk
keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu
merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk
kecakapan-kecakapan serta kelemahan-kelemahannya. Kenyataan yang kita dapati
dalam kehidupan sehari-hari setiap individu berkembang sejalan dengan ciri-ciri
khasnya, walaupun dalam kehidupan yang sama.
Untuk
menjadi suatu individu yang mandiri harus melalui proses. Proses yang
dilaluinya adalah proses pemantapan dalam pergaulan di lingkungan keluarga pada
tahap pertama. Karakter yang khas itu terbentuk dalam lingkungan keluarga
secara bertahap dan akan mengendap melalui sentuhan-sentuhan interaksi : etika,
estetika, dan moral agama. Sejak anak manusia dilahirkan ia membutuhkan proses
pergaulan dengan orang-orang lain untuk memenuhi kebutuahan batiniah dan
lahirniah yang membentuk dirinya.
B.
MAKNA
KELUARGA
Keluarga
adalah kelompok promer yang paling penting didalam masyarakat. Keluarga
merupakan sebuah group yang terbentuk dari hubungan laki-laki dan wanita,
hubungan yang sedikit atau lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak.
Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial ini
mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, dimana saja dalam satuan masyarakat
manusia.
Ada
5 macam sifat yang terpenting, yaitu hubungan suami istri, bentuk perkawinan
dimana suami istri diadakan dan dipelihara, susuanan nama-nama dan
istilah-istilah termasuk cara menghitung keturunan, milik dan harta benda
keluarga, dan pada umumnya keluarga itu tepat bersama/rumah bersama.
C.
MAKNA
MASYARAKAT
Menurut
R. Linton seorang ahli antropologi mengemukakan bahwa masyarakat adalah setiap
kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama sehingga mereka
itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu
kesatuan sosial dengan batas tertentu.
Masyarakat
itu timbul dari setiap kumpulan individu, yang telah cukup lama hidup dan
bekerjasama dalam waktu lama. Kelompok manusia yang dimaksud, belum
terorganisasikan mengalami proses yang fundamental, yaitu adaptasi dan organisasi
dari tingkah laku para anggota, dan timbulnya perasaan berkelompok secar a
lambat laun atau lesprit de corps.
Proses ini biasanya bekeja tanpa disadari dan diikuti oleh semua anggota
kelompok dalam suasana trial dan error.
Didalam
hubungan antar manusia dengan manusia lain yang penting adalah reaksi sebagai
akibat dari hubungan tadi. Reaksi ini yang menyebabkan hubungan manusia
bertambah luas. Didalam memberikan
reaksi tersebut ada kecendrungan untuk menserasikan dengan tindakan orang lain.
Hal ini disebabkan manusia sejak lahir mempunyai 2 hasrat/ keinginan yaitu:
a. Keinginan
untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya(yaitu masyarakat),
milieu sosial.
b. Keinginan
untuk menjadi satu dengan suasana sekelilingnya.
Untuk dapat menyesuaikan diri dengan
kedua lingkungan tersebut manusia menggunakan pikiran untuk dapat bertahan
hidup dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya. Kesemuanya itu ditimbulkan
kelompok-kelompok sosial dalamkehidupan manusia, karena manusia tidak mungkin
hidup sendiri.
Menurut Ellwood, faktor-faktor yang
menyebabkan manusia hidup bersama, adalah :
a. Dorongan
untuk mencari makan; penyelenggaran untuk mencari makanan itu lebih mudah
dilakukan
b. Dorongan
untuk mempertahankan diri; terutama pada keadaan primitif; dorongan ini merupakan cambuk untuk
kerjasama
c. Dorongan
untuk melangsungkan jenis
Manusia sebagai makhluk
sosial manapun tersusun dalam
kelompok-kelompok. Fakta ini menunjukkan manusia mempunyai sosial akan
pembawaan kemasyarakatan (sejumlah sifat-sifat dapat berkembang dalam pergaulan
dengan sesamanya) seperti hasrat bergaul,dll.
Kecendrungan sosial ini merupakan
keanehan, yaitu persaan yang lain. Misalnya harga diri. Rasa harga diri tampak
sebagai keinginan untuk berharga tetapi jug a kelihatan berharga. Suatu himpunan
manusia supaya merupakan kelompok sosial harus memenuhi syarat-syarat, antara
lain:
a. Setiap
anggotanya harus sadar bahwa ia merupakan bagian lain kelompoknya
b. Ada
hubungan timbal balik antara anggota-anggotanya
c. Ada
suatu faktor yang dimiliki bersama seperti tujuan yang sama,dll
Jadi masyarakat itu dibentuk oleh
individu-individu yang beradab dalam keadaan
sadar. Mereka yang benar-benar saling mngeikatkan dirinya dengan
individu-individu lainnya membentuk satu kesatuan dapat disebut sebagai anggota
masyarakat.
Individu perseorangan berarti individu
berbeda dalam keadaan tidak berhubungan dengan indvidu lainnya. Atau kata lain
sedang dalam keadaan memutuskan hubungan-hubungan dengan alam sekitarnya,
khususnya masyarakat.
Sedang individu sebagai makhluk sosial
berarti individu yang sedang mengadakan hubungan dengan alam sekitarnya,
khususnya masyarakat. Disini kita dapati manusia sadar menguhubungkan sikap
tingkah laku dan perbuatannya dengan individu lainnya. Sehingga terbentuk suatu
kelompok yang besar; dan apabila kelompok tersebut berjalan konstan maka itulah
yang disebut masyarakat.
Refrensi:
Ahmadi, Abu. Ilmu Sosial Dasar. 2003.
Jakarta: PT Asdi Mahasatya
Hartomo, dkk. MKDU Ilmu Sosial Dasar.
1990. Jakarta: Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar