Minggu, 13 Januari 2013
PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN INDONESIA
Kebudayaan Indonesia dapat kita klasifikasikan menjadi dua garis besar yaitu : kebudayaan klasik dan kebudayaan modern.
Kebudayaan klasik di Indonesia terjadi pada masa kerajaan-kerajaan di Indonesia. Dilihat dari aspek kebudayaan klasik, Indonesia bisa dibilang mengalami masa kejayaannya pada masa kerajaan majapahit. Seperti yang sudah kita pelajari tentang kerajaan majaapahit pada jaman dahulu,kerajaan majapahit adalah kerajaan terbesar di Indonesia yang berpusat di jawa timur pada masanya, yang Kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur.
Pada masa kejayaannya, Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, danVietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok.
Majapahit telah menjadi sumber inspirasi kejayaan masa lalu bagi bangsa-bangsa Nusantara pada abad-abad berikutnya
Legitimasi politik
Para penggerak nasionalisme Indonesia modern, termasuk mereka yang terlibat Gerakan Kebangkitan Nasional di awal abad ke-20, telah merujuk pada Majapahit, disamping Sriwijaya, sebagai contoh gemilang masa lalu Indonesia. Majapahit kadang dijadikan acuan batas politik negara Republik Indonesia saat ini. Dalam propaganda yang dijalankan tahun 1920-an, Partai Komunis Indonesia menyampaikan visinya tentang masyarakat tanpa kelas sebagai penjelmaan kembali dari Majapahit yang diromantiskan.
Sukarno juga mengangkat Majapahit untuk kepentingan persatuan bangsa, sedangkan Orde Baru menggunakannya untuk kepentingan perluasan dan konsolidasi kekuasaan negara.[41] Sebagaimana Majapahit, negara Indonesia modern meliputi wilayah yang luas dan secara politik berpusat di pulau Jawa.
Beberapa simbol dan atribut kenegaraan Indonesia berasal dari elemen-elemen Majapahit. Bendera kebangsaan Indonesia "Sang Merah Putih"atau kadang disebut "Dwiwarna" ("dua warna"), berasal dari warna Panji Kerajaan Majapahit. Demikian pula bendera armada kapal perang TNI Angkatan Laut berupa garis-garis merah dan putih juga berasal dari warna Majapahit. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka Tunggal Ika", dikutip dari "Kakawin Sutasoma" yang ditulis oleh Mpu Tantular, seorang pujangga Majapahit.
Arsitektur
Majapahit memiliki pengaruh yang nyata dan berkelanjutan dalam bidang arsitektur di Indonesia. Penggambaran bentuk paviliun (pendopo) berbagai bangunan di ibukota Majapahit dalam kitabNegarakretagama telah menjadi inspirasi bagi arsitektur berbagai bangunan keraton di Jawa sertaPura dan kompleks perumahan masyarakat di Bali masa kini.
Persenjataan
Pada zaman Majapahit terjadi perkembangan, pelestarian, dan penyebaran teknik pembuatan kerisberikut fungsi sosial dan ritualnya. Teknik pembuatan keris mengalami penghalusan dan pemilihan bahan menjadi semakin selektif. Keris pra-Majapahit dikenal berat namun semenjak masa ini dan seterusnya, bilah keris yang ringan tetapi kuat menjadi petunjuk kualitas sebuah keris. Penggunaan keris sebagai tanda kebesaran kalangan aristokrat juga berkembang pada masa ini dan meluas ke berbagai penjuru Nusantara, terutama di bagian barat.Selain keris, berkembang pula teknik pembuatan dan penggunaan tombak.
Kesenian modern
Kebesaran kerajaan ini dan berbagai intrik politik yang terjadi pada masa itu menjadi sumber inspirasi tidak henti-hentinya bagi para seniman masa selanjutnya untuk menuangkan kreasinya, terutama di Indonesia. Berikut adalah daftar beberapa karya seni yang berkaitan dengan masa tersebut.
Puisi lama
Serat Darmagandhul, sebuah kitab yang tidak jelas penulisnya karena menggunakan nama pena Ki Kalamwadi, namun diperkirakan dari masa Kasunanan Surakarta. Kitab ini berkisah tentang hal-hal yang berkaitan dengan perubahan keyakinan orang Majapahit dari agama sinkretis "Buda" ke Islam dan sejumlah ibadah yang perlu dilakukan sebagai umat Islam.
Komik dan strip komik
Serial "Mahesa Rani" karya Teguh Santosa yang dimuat di Majalah Hai, mengambil latar belakang pada masa keruntuhan Singhasarihingga awal-awal karier Mada (Gajah Mada), adik seperguruan Lubdhaka, seorang rekan Mahesa Rani.
· Komik/Cerita bergambar Imperium Majapahit, karya Jan Mintaraga.
· Komik Majapahit karya R.A. Kosasih
· Strip komik "Panji Koming" karya Dwi Koendoro yang dimuat di surat kabar "Kompas" edisi Minggu, menceritakan kisah sehari-hari seorang warga Majapahit bernama Panji Koming.
· Komik "Dharmaputra Winehsuka", karya Alex Irzaqi, kisah Ra Kuti dan Ra Semi dalam latar peristiwa pemerontakan Nambi 1316 M.
Roman/novel sejarah
· Sandyakalaning Majapahit (1933), roman sejarah dengan setting masa keruntuhan Majapahit, karya Sanusi Pane.
· Pelangi Di langit Singasari (1968 - 1974), roman sejarah dengan setting zaman kerajaan Kediri dan Singasari, karya S. H. Mintardja.
· Bara Di Atas Singgasana, roman sejarah dengan setting zaman kerajaan singasari dan Majapahit, karya S. H. Mintardja
· Kemelut Di Majapahit, roman sejarah dengan setting masa kejayaan Majapahit, karya Asmaraman S. Kho Ping Hoo.
· Zaman Gemilang (1938/1950/2000), roman sejarah yang menceritakan akhir masa Singasari, masa Majapahit, dan berakhir pada intrik seputar terbunuhnya Jayanegara, karya Matu Mona/Hasbullah Parinduri.
· Senopati Pamungkas (1986/2003), cerita silat dengan setting runtuhnya Singhasari dan awal berdirinya Majapahit hingga pemerintahanJayanagara, karya Arswendo Atmowiloto.
· Arus Balik (1995), sebuah epos pasca kejayaaan Nusantara pada awal abad 16, karya Pramoedya Ananta Toer.
· Dyah Pitaloka - Senja di Langit Majapahit (2005), roman karya Hermawan Aksan tentang Dyah Pitaloka Citraresmi, putri dari Kerajaan Sunda yang gugur dalam Peristiwa Bubat.
· Gajah Mada (2005), sebuah roman sejarah berseri yang mengisahkan kehidupan Gajah Mada dengan ambisinya menguasai Nusantara, karya Langit Kresna Hariadi.
· Jung Jawa (2009), sebuah antologi cerita pendek berlatar Nusantara, karya Rendra Fatrisna Kurniawan, diterbitkan Babel Publishing dengan ISBN 978-979-25-3953-0.
Kebudayaan modern di Indonesia dimulai setelah kemerdekaan bangsa Indonesia diakui secara defacto dan dejure. Pada masa pemerintahan awal soekarno nama Indonesia mulai di kenal di luar negri. Kemajuan teknologinya pun juga mengalami kemajuan yang pesat, seperti kita berhasil membuat pesawat buatan sendiri dan teknologi lainnya. Kita juga mempunyai keanekaragaman budaya yang bervariasi dan khas di setiap daerah serta kesenian-keseniannya. Secara agama meskipun kita mempunyai 5 agama yang berbeda tetapi kita dapat hidup rukun dan damai satu sama lain.
Kalau diperhatikan sekarang ini, Indonesia mulai mengalami kemunduran dan kemajuan. Kemunduran seperti sekarang ini marak sekali terjadinya tawuran antar pelajar yang seakan-akan sudah jadi budaya di sekolah-sekolah. Sering juga terjadi pengeboman di beberapa daerah,yang membuat nama Indonesia jelek di mata internasional dan sempat dicap sebagai negara teroris. Lalu banyak juga terjadinya pengerusakan dan pengeboman di beberapa gereja dan mesjid yang menunjukkan mulai menurunnya toleransi terhadap agama-agama lain di masyarakat. Dan juga memanasnya hubungan Indonesia dengan Malaysia karena persoalan pengklaiman kebudayaan kita dan kepulauan kita negara Indonesia oleh Malaysia dan juga kekerasaan yang terjadi pada tki dan tkw. Dan yang lagi banyak-banyaknya yaitu kasus korupsi yang sudah meluas di berbagai aspek bidang terutama di pemerintahan yang jumlahnya mencapai puluhan triliunan. Dan juga permasalahan kemiskinan dan juga buruknya kesehatan yang masih tinggi. Menurunnya kepercayaan atas budaya kita sendiri,ditambah dengan globalisasi yang ikut mempengaruhi kebudayaan bangsa.
Kemajuannya seperti mulai munculnya generasi muda yang berpretasi yang mulai merambah di kancah internasional diberbagai bidang seperti di bidang olahraga, perfilman, music, penemuan teknologi, dan juga pemikiran masyarakat yang mulai kritis terhadap perkembangan budaya kita dan munculnya kepedulian terhadap kesenian kita, dan diakuinya pulau komodo sebagai salah satu keajaiban dunia yang baru.
Semua yang terjadi pada dasarnya tergantung dari masyarakat kita sendiri karena negara Indonesia hanyalah sebuah negara yang berupa benda mati,dan yang membuat negara kita maju atau mundurnya iyalah masyarakatnya terutama generasi-generasi penerusnya. Kita semua adalah satu negara satu bangsa yang berarti kita semua adalah saudara,jadi setiap perbedaan janganlah dijadikan sebuah beban tapi jadikanlah itu sebuah cirri khas kita dan sebuah perbedaan yang dapat saling melengkapi satu sama lain yang mempersatukan kita. Seperti Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka Tunggal Ika".
Refrensi:
Senin, 12 November 2012
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
A. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
Manusia memiliki arti sebagai makhluk yang berakal budi dan mampu menguasai makhluk lain. Makhluk sendiri memiliki arti bahwa segala sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan. Individu mengandung arti bahwa manusia mampu berdiri sendiri. Dan untuk sosial memiliki arti bahwa manusia pun membutuhkan manusia yang lain untuk berinteraksi. Pada dasarnya, kegiatan atau aktivitas seseorang ditujukan untuk memenuhi kepentingan diri dan kebutuhan diri. Sebagai makhluk dengan kesatuan jiwa dan raga, maka aktivitas individu adalah untuk memenuhi kebutuhan baik kebutuhan jiwa, rohani, atau psikologis, serta kebutuhan jasmani atau biologis. Pemenuhan kebutuhan tersebut adalah dalam rangka menjalani kebutuhannya.
- Pengertian individu :
“individu” berasal dari kata latin “individuum” yang berarti yang tak terbagi. Sebutan yang biasa dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dianterbatas. Individu bukan berarti sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi,melainkan sebagai satu kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Dapat disimpulkan bahwa individu merupakan seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas disalam lingkungan sosialnya, tetapi juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
- Pengertian masyarakat :
Masyarakat adalah wadah segenap antara hubungan sosial yang terdiri atas banyak keolektiva serta kelompok dan tiap kelompok terdiri dari subkelompok. Jelasnya masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma, dan adat istiadat yang ditaati seluruh anggota kelompok.
B. PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
MAKNA INDIVIDU
Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi atau dipisahkan antara jiwa dan raganya.
Para ahli psikologi modern menegaskan bahwa manusia merupakan suatu kesatuan jiwa raga yang kegiatan seluruh jiwa dan raganya merupakan kesatuan keseluruhan.
Selain sebagai makhluk keseluruhan jiwa raga, manusia sebagai makhluk individu juga berarti tiap orang merupakan pribadi yang khas menurut corak kepribadiannya termasuk kelebihan dan kelemahannya.
Kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari individu berkembang sesuai dengan ciri khas masing-masing walaupun didalam lingkungan yang sama persis.
Untuk menjadi individu yang mandiri, manusia harus mengalami proses-proses dalam kehidupannya. Proses yang dilaluinya pertamam kali adalah proses pergaulan di lingkungan keluarga. Karakter terbentuk dalam lingkungan keluarga secara bertahap melalui interaksi : etika, estetika, dan moral agama. Manusia semenjak dilahirkan membutuhkan proses pergaulan dengan orang disekitarnya untuk memenuhi kebutuhan lahir dan batinnya yang dapat membentuk dirinya kelak.
MAKNA MASYARAKAT:
Masyarakat timbul dari kumpulan individu yang telah cukup lama hidup dan berkejasama.
Kelompok manusi ayang dimaksud,belum mengalami proses fundamental :
- Adaptasi dan organisasi dari tingkah laku anggotanya.
- Timbul perasaan berkelompok secara lambat laun atau bertahap.
Proses ini biasanya terjadi tanpa disadari oleh semua anggota kelompok dalam trial and error.
Pengertian masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan dalam hidup bersama tidak dibatasi oleh lingkungan,bangsa, dan sebagainya. Dalam arti sempit, sekelompok orang yang dibatasi aspek tertentu seperti territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
Dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat harus mempunyai syarat sebagai berikut:
- Harus ada sekumpulan banyak manusia
- Bertempat tinggal disuatu tempat atau daerah tertentu dalam waktu yang sangat lama
- Adanya aturan atau undang-undang yang dapat membatasi atau mengatur mereka sesuai dengan tujuan dan kepentingan bersama
Didalam hubungan sekelompok manusia yang paling penting adalah reaksi dari hungan tersebut, apakah mereka bisa menerima dan mentaati aturan tersebut atau tidak. Reaksi ini dapat membuat hubungan manusia bertambah luas.
Manusia sejak lahir mempunyai 2 hasrat atau keinginan yaitu:
Untuk menjadi satu dengan manusia lain di lingkungan sekitarnya yaitu masyarakat
Untuk menjadi satu dengan suasana sekelilingnya.
Untuk dapat menyesuaikan diri,manusia menggunakan pikiran, akal, dan logikanya untuk menghadapi hambatan hidup dan memenuhi kebutuhannya.
Faktor yang membuat manusia hidup berkelompok, yaitu:
- Dorongan untuk memudahkan dalam mencari makan
- Dorongan untuk mempertahankan diri dari ancaman luar dan beradaptasi dengan alam
- Dorongan untuk mempertahankan jenisnya
Suatu himpunan manusia supaya merupakan kelompok sosial harus memenuhi syarat-syarat, antara lain:
· Setiap anggota harus sadar bahwa ia merupakan bagian dari kelompoknya
· Ada hubungan timbal antara anggotanya
· Memiliki faktor yang sama seperti tujuan, kepentingan, kepercayaan atau ideologi, dan nasib yang sama
Jadi masyarakat dibentuk oleh individu yang beradab dalam keadaan sadar. Sedangkan untuk individu yang hilang ingatan, pikiran dan mental terganggu merupakan individu yang tidak dapat menjadi anggota masyarakat permanen melainkan hanya bergantung atau mengikat dirinya dengan individu lain.
Membentuk satu kesatuan dapat disebut individu sebagai anggota masyarakat.
Kita dapat membedakan antara individu sebagai perseorangan dan individu sebagai makhluk sosial. Individu perseorangan berarti individu tidak sedang berhubungan dengan individu lainnya atau memutuskan hubungannya dengan lingkungan sekitar khususnya masyarakat.
Individu sebagai makhluk sosial berarti individu tersebut sedang berhubungan dengan individu lain atau dengan lingkungan sekitarnya dalam hal ini masyarakat. Manusia dengan sadar menghubungkan tingkah laku dan perbuatannya dengan individu lain yang akhirnya terbentuklah suatu kelompok yang besar dan apabila kelompok tersebut berjalan dengan stabil maka itulah yang kita sebut dengan masyarakat.
Kita telah membedakan antara idividu menjadi individu perseorangan dan individu makhluk sosial,tetapi pada kodratnya manusia merupakan makhluk sosial bukan makhluk individual.
C. DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL
Sebagai mahluk hidup,manusia berperan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia bergantung pada manusia lainnya. Dalam interaksi sosial antara individu dengan individu, atau individu dengan kelompok, atau individu kelompok dengan kelompok, terjadi perubahan sosial yang secara sosial berarti manusia merupakan makhluk individu maupun makhluk sosial yang mempunyai kesempatan yang sama dalam menjalani kehidupan dalam masyarakat. Yang berarti setiap individu manusia memiliki hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dalam menguasai sesuatu, misalnya mendapatkan pekerjaan, mendapatkan pendidikan,mempunyai dan menentukan agamanya, bertanggung jawab dalam keluarga serta berbagai aktivitas ekonomi, politik. Namun pada kenyataannya setiap individu tidak dapat menguasai atau mempunyai kesempatan yang sama. Akibatnya, masing-masing individu mempunyai peran dan kedudukan yang tidak sama atau berbeda. Banyak faktor yang menyebabkan itu bisa terjadi, misalnya kondisi ekonomi ( si miskin dan si kaya), sosial (perbedaan status jabatan atau kedudukan), politik (aktivis partai dengan rakyat biasa), budaya, bahkan individu atau sekelompok manusia itu sendiri. Dengan kata lain, stratifikasi sosial mulai muncul dan tampak dalam kehidupan masyarakat tersebut.
D.DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN MASYARAKAT
Dalam kehidupan sehari-hari yang dijalankan manusia pasti akan atau pernah menemukan dilema dalam memutuskan yang mana lebih penting antara kepentingan individu dengan kepentingan masyarakat.
Yang merupakan kepentingan individu terdiri dari kepentingan keluarga, kelompok atau golongan. Dan yang merupakan kepentingan masyarakat adalah kepentingan rakyat. Kedua hal tersebut sama-sama penting dan kita tidak pernah bisa lepas dari dua hal tersebut karena manusia merupakan bagian dari masyarakat dan individu serta makhluk sosial juga.
1. Pandangan Individualisme
Individualism pada hakikatnya merupakan makhluk individu yang bebas. Paham ini memandang manusia sebagai makhluk pribadi yang utuh dan lengkap terlepas dari manusia yang lain. Pandangan individualisme berpendapat bahwa kepentingan individulah yang harus diutamakan. Yang menjadi sentral individualisme adalah kebebasan seorang individu untuk merealisasikan dirinya. Paham individualisme menghasilkan ideologi liberalisme. Paham ini bisa disebut juga ideologi individualisme liberal.
Prinsip liberalism :
· Menjamin kepemilikan perorangan. Kepemilikan sepenuhnya berada pada milik pribadi
· Lebih mementingkan kepentingan individu dan diri sendiri
· Kebebasan penuh pada tiap individu
· Persaingan bebas
Hak kebebasan penuh yang dimiliki membuat persaingan antara individu sangat besar. Menurut paham liberalisme, kebebasan antar individu tersebut bisa diatur melalui penerapan hukum. Jadi, negara yang menjamin keadilan dan kepastian hukum mutlak diperlukan dalam rangka mengelola kebebasan agar tetap menciptakan tertibnya penyelenggaraan hidup bersama.
2. Pandangan Sosialisme
Prinsip paham sosialisme menekankan kepada kepentingan masyarakat . Kedudukan individu hanyalah objek dari masyarakat. Menurut pandangan sosialis, hak-hak individu sebagai hak dasar hilang. Hak-hak individu timbul karena keanggotaannya dalam suatu komunitas atau kelompok.
Sosialisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasaan individu atas hak milik dan alat-alat produksi. Sosialisme muncul dengan maksud kepentingan masyarakat secara keseluruhan terutama yang tersisih oleh system liberalisme, mendapat keadilan, kebebasan, dan kesejahteraan. Untuk meraih hal tersebut, sosialisme berpandangan bahwa hak-hak individu harus diletakkan dalam kerangka kepentingan masyarakat yang lebih luas. Dalam sosialisme yang radikal/ekstem (marxisme/komunisme) cara untuk meraih hal itu adalah dengan menghilangkan hak pemilikan dan penguasaan alat-alat produksi oleh perorangan.
1. Pandangan Individualisme
Individualism pada hakikatnya merupakan makhluk individu yang bebas. Paham ini memandang manusia sebagai makhluk pribadi yang utuh dan lengkap terlepas dari manusia yang lain. Pandangan individualisme berpendapat bahwa kepentingan individulah yang harus diutamakan. Yang menjadi sentral individualisme adalah kebebasan seorang individu untuk merealisasikan dirinya. Paham individualisme menghasilkan ideologi liberalisme. Paham ini bisa disebut juga ideologi individualisme liberal.
Prinsip liberalism :
· Menjamin kepemilikan perorangan. Kepemilikan sepenuhnya berada pada milik pribadi
· Lebih mementingkan kepentingan individu dan diri sendiri
· Kebebasan penuh pada tiap individu
· Persaingan bebas
Hak kebebasan penuh yang dimiliki membuat persaingan antara individu sangat besar. Menurut paham liberalisme, kebebasan antar individu tersebut bisa diatur melalui penerapan hukum. Jadi, negara yang menjamin keadilan dan kepastian hukum mutlak diperlukan dalam rangka mengelola kebebasan agar tetap menciptakan tertibnya penyelenggaraan hidup bersama.
2. Pandangan Sosialisme
Prinsip paham sosialisme menekankan kepada kepentingan masyarakat . Kedudukan individu hanyalah objek dari masyarakat. Menurut pandangan sosialis, hak-hak individu sebagai hak dasar hilang. Hak-hak individu timbul karena keanggotaannya dalam suatu komunitas atau kelompok.
Sosialisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasaan individu atas hak milik dan alat-alat produksi. Sosialisme muncul dengan maksud kepentingan masyarakat secara keseluruhan terutama yang tersisih oleh system liberalisme, mendapat keadilan, kebebasan, dan kesejahteraan. Untuk meraih hal tersebut, sosialisme berpandangan bahwa hak-hak individu harus diletakkan dalam kerangka kepentingan masyarakat yang lebih luas. Dalam sosialisme yang radikal/ekstem (marxisme/komunisme) cara untuk meraih hal itu adalah dengan menghilangkan hak pemilikan dan penguasaan alat-alat produksi oleh perorangan.
refrensi :
Harwantiyoko (1997). MKDU Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : GUNADARMA
Senin, 22 Oktober 2012
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
Secara garis
besar makhluk hidup terbagi menjadi 3 yaitu :
- Manusia
- Hewan
- Tumbuhan
Semua makhluk hidup mempunyai
pola fikir dan insting hanya untuk bertahan hidup, beradaptasi, dan memenuhi kebutuhan
hidupnya seperti makan dan minum, berkembang biak, dan mempertahankan
wilayahnya.
Hewan
karnivora mempunyai insting berburu untuk mencari makan dan ada yang hidup
secara individu adapula yang hidup secara berkelompok. Hewan bisa dibilang
lebih maju dibanding tumbuhan karena sudah mampunyai organ tubuh yang lengkap
untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tumbuhan
tidak mempunyai insting karena tumbuhan tidak mempunyai organ untuk berfikir
didalam tubuhnya jadi tumbuhan bertahan hidup dengan mengandalkan lingkungan
sekitarnya, karena tumbuhan juga tidak dapat berpindah tempat tidak seperti
hewan dan manusia yang bisa berpindah tempat untuk mencari lingkungan yang
cocok untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Tapi faktor yang membuat manusia lebih baik
daripada makhluk hidup lainnya adalah karena manusia mempunyai akal pikir,akal
budi, dan akal sehat yang membuat manusia bisa membedakan antara yang baik dan
yang buruk dengan disertai tanggung jawab atas semua tindakannya. Cara berfikir
manusia jauh lebih berkembang dibanding makhluk hidup lainnya karena manusia membuat
suatu sistem bermasyarakat dimana manusia hidup dengan sangat bergantung dengan
manusia lainnya dan juga bertanggung jawab atas bumi dan makhluk hidup lainnya.
Menurut A.Maslow, Kebutuhan hidup
manusia dibagi menjadi 5 tingkatan :
·
Kebutuhan
fisiologis ( physiological needs)
Kebutuhan primer,dasar dan vital, menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar dari manusia :
makanan,pakaian, tempat tinggal, kesembuhan ,seks dan lain-lain.
·
Kebutuhan
akan rasa aman dan perlindungan (safety
dan security needs)
Bebas dari rasa takut, perlakuan
tidak adil, terlindung dari ancaman penyakit, dan lain-lain.
·
Kebutuhan
Sosial ( Social needs)
Kebutuhan akan dicintai, diakui
sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan,kerjasama, interaksi, dan lain-lain.
·
Kebutuhan
akan penghargaan (esteem needs)
kebutuhan dihargai kemampuan, kedudukan, jabatan, status, pangkat, dan lain-lain.
·
Kebutuhan
akan aktualisasi diri (self actualization)
Kebutuhan untuk memaksimalkan penggunaan potensi-potensi, kemampuan,
bakat, kreativitas, ekspresi diri, prestasi,
dan lain-lain.
Secara umum
Budaya merupakan hasil budi dan daya dari manusia.
Kebudayaan menurut
JJ. Hoeningman dibagi menjadi 3 yaitu :
- Gagasan
Kebudayaan
yang berbentuk kumpulan, ide, gagasan, nilai, norma, peraturan yang sifatnya abstrak.
- Aktivitas (tindakan)
Wujud kebudayaan
sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat., sering disebut
sebagai system sosial, yaitu : aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu. Sifatnya
konkret dapat diamati.
- Artefak ( karya)
Wujud
kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia
dalam masyarakat berupa benda yang dapat diraba dan dilihat.
7 unsur
kebudayaan yang bersifat universal :
- Sistem peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)
- Sistem mata pencaharian
- Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
- Bahasa
- Kesenian
- Sistem pengetahuan
- Sistem religi
ETIKA DAN ESTETIKA BERBUDAYA
Etika berarti
kumpulan asas atau nilai moral ( kode etik). Dan estetika berarti seni keindahan.
Kebudayaan
merupakan hasil cipta manusia. Manusia beretika, akan menghasilkan budaya yang
beretika pula.
Etika
berbudaya berarti budaya yang diciptakan harus mengandung niali-nilai moral
atau kode etik yang bersifat universal. Dan budaya yang dihasilkan tidak bergantung
terhadap ideologi atau kepercayaan masyarakat itu sendiri.
Estetika berbudaya
berarti penilaian pandangan manusia atau masyarakat mengenai keindahan malalui
panca indra secara sujektif tentang budaya dan segala macam yang ada
dilingkungannya.
PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN
Kebudayaan
mengalami perubahan seiring perubahan zaman dan pergaulan manusia sebagai
pembuat budaya itu sendiri.
Factor perubahan
kebudayaan:
- Warisan kebudayaan
Proses pewarisan budaya akan diteruskan dari
orang tua ke anaknya atau dari generasi ke generasi dari zaman nenek moyang
sesuai dengan kepercayaan,pola pikir, dan kebiasaan setiap manusi di setiap daerahnya
masing-masing.
Masalah warisan kebudayaan : lingkungan
pergaulan yang berubah-ubah, penolakan generasi berikunya,tidak fleksibel atau
tidak sesuai zaman yang telah berubah.
- Perubahan kebudayaan
Proses perubahan yang terjadi akibat tidak
sesuainya unsur-unsur budaya diantara budaya-budaya yang berbeda-beda sehingga
tidak adanya nilai fungsi kehidupan didalamnya.
Masalah perubahan kebudayaan : bersifat regress
atau kemunduran, perubahan terjadi melalui revolusi.
- Penggabungan unsure kebudayaan
Tercampurnya budaya dari satu kelompok ke
kelompok lain yang mengakibatkan ciri khas budaya aslinya berkurang bahkan
hilang oleh budaya lain.
Masalah penggabungan unsur kebudayaan : ciri
khas budaya asli hilang karena masuknya budaya baru. Kurang kepedulian generasi
penerus terhadap budaya lama.
KEBUDAYAAN
ADALAH PRODUK MANUSIA
Manusia
yang berakal menimbulkan perubahan dalam proses kehidupannya,manusia membuat
kemajuan dalam hampir di semua bidang untuk mensejahterakan kehidupannya.
yang
selanjutnya akan diteruskan manusia dari generasi ke generasi yang lalu disesuaikan
juga dengan pergaulan dizamannya sehingga timbul keaneragaman budaya. Dan manusia
beretika akan menghasilkan budaya beretika pula. Saling menghargai budaya orang
lain tapi tetap kritis terhadap masuknya budaya asing. Dan tetap wariskan budaya Indonesia supaya tidak hilang.
refrensi :
Minggu, 07 Oktober 2012
PENGANTAR ILMU BUDAYA DASAR
1. HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
Ilmu budaya
dasar adalah pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang perkembangan dari
konsep dan teori budaya untuk mengkaji masalah.
Ilmu budaya
dasar sama dengan istilah basic
humanities. Humanities berarti
manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari ilmu budaya dasar
diharapkan seseorang dapat menjadi orang yang lebih berbudaya, manusiawi dan
lebih halus dalam berkata,berpikir, dan bersikap.
Ilmu budaya
dasar berbeda dengan pengetahuan budaya yang
mempelajari seni dan filsafat
seperti melukis,sastra,tarian-tarian, dan lain-lain.
2. ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI MATA KULIAH BERKEHIDUPAN
BERMASYARAKAT DAN PENDIDIKAN UMUM
Sesuai
dengan tujuan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu 1. Pendidikan dan pengajaran, 2.
Penelitian, dan 3.pengabdian kepada masyarakat maka diadakannya program
pendidikan umum. Hal ini menunjukkan bahwa manusia berhubungan erat dengan
masyarakat.
Untuk itu
mahasiswa disiapkan terlebih dahulu sebelum terjun langsung ke masyarakat dan agar
mempunyai pikiran yang tidak membedakan budaya menurut etnis dan suku yang bisa
mengakibatkan dampak negatif bagi integritas masyarakat.
Ilmu budaya
dasar merupakan upaya mencapai tujuan mata kuliah dasar umum (MKDU) dan tujuan pendidikan
umum. Tujuan pendidikan umum ditentukan pula oleh keberhasilan pencapaian
tujuan ilmu budaya dasar.
Tujuan ilmu
budaya dasar adalah mengembangkan kepribadian, kepekaan, dan wawasan mengenai
kebudayaan supaya daya tangkap,persepsi,
dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa bisa lebih manusiawi dan
halus.
Tujuan ilmu budaya dasar diharapkan dapat :
· menajamkan kepekaan mahasiswa
terhadap lingkungan budaya dan sosial sehingga mereka akan mudah untuk
menyesuaikan diri.
· Memperluas pandangan pemikiran
terhadap masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan pikiran-pikiran
kritis.
· Mengarahkan mereka sebagai calon
pemimpin bangsa dan negara yang peka terhadap masyarakat dan
lingkungan,disiplin,kritis dengan permasalah
dan ahli juga dalam bidangnya.
· Menjembatani para akademisi agar
lebih mampu berdialog satu sama lain.
3. ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH SOSIAL BUDAYA
Masalah
budaya adalah segala sistem atau tata nilai, sikap mental, pola berpikir, pola
tingkah laku dalam semua aspek kehidupan yang tidak memuaskan masyarakat.
Dua masalah
pokok yang bisa dipakai untuk pertimbangan pemecahan masalah perdebatan
mengenai ruang lingkup ilmu budaya dasar :
- semua masalah dalam aspek kehidupan
manusia mengenai kemanusiaan dan budaya dapat diselesaikan dengan
menggunakan pengetahuan budaya( the
humanities), baik dari satu keahlian (disiplin) dibidagnya maupun
dengan berbagai keahlian dibidangnya (interdisipliner).
- hakikat manusia yang satu dengan
bermacam-macam budaya sesuai dengan daerahnya dan zamannya. Manusia dalam
menghadapi tekanan lingkungan,sosial dan budaya,menyebabkan
perbedaan-perbedaan dalam beradaptasi.
4. PERBEDAAN ILMU SOSIAL DASAR DAN ILMU BUDAYA DASAR
Ilmu
filsafat yang merupakan inti dari ilmu pengetahuan dibagi menjadi 3 yaitu:
- natural sciences (ilmu alamiah) meliputi : fisika,biologi,kimia,astronomi,
dan lain-lain
- sosial sciences (ilmu sosial) meliputi : sejarah,geografi,sosiologi,
dan lain-lain
- humanities (ilmu budaya) meliputi : bahasa,agama,sastra,kesenian,
dan lain-lain
Berdasarkan
pernyataan diatas maka ilmu sosial dasar dan budaya dasar merupakan pengetahuan
yang sudah dikembangkan dari usaha pendidikan.
Ilmu sosial
dasar bukanlah merupakan gabungan dari sosial
sciences karena masing-masing memiliki perbedaan objek dan metode ilmiahnya
sendiri. Ilmu sosial dasar juga bukan disiplin ilmu tersendiri karena ilmu
sosial dasar tidak mempunyai objek dan metode ilmiahnya sendiri dan juga tidak mengembangkan
suatu penelitian.
Perbedaan
antara ilmu sosial dasar dan ilmu budaya dasar antara lain :
Ilmu sosial
dasar (ISB):
- ilmu sosial dasar mempelajari tentang hubungan
timbal balik antara manusia dengan lingkungannya.
- Memecahkan
masalah-masalah tentang kehidupan bermasyarakat dan sosial melalui
fakta,konsep dan teori dari sosial
sciences (ilmu sosial).
Ruang lingkupnya
terdiri dari :
- Individu,keluarga,dan masyarakat.
- Masyarakat kota dandesa
- Masalah penduduk
- Pelapisan social
- Pemuda dan sosialisasi
- Ilmu pengetahuan,teknologi,dan kemiskinan
Ilmu budaya
dasar (IBD) :
- Ilmu budaya dasar mempelajari
tentang nilai-nilai kebudayaan berbagai masalah kehidupan yang dihadapi
manusia-manusia.
- Memecahkan masalah kehidupan masyarakat
yang berbudaya melalui fakta,konsep, dan teori dari humanities (ilmu budaya).
Ruang lingkupnya
terdiri dari :
- Manusia dan pandangan hidup
- Manusia dan keindahan
- manusia dan keadilan
- Manusia dan cinta kasih
- Manusia dan tanggung jawab
- Manusia dan kegelisahan
- Manusia dan harapan
REFRENSI :
Harwantiyoko (1997). MKDU Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : GUNADARMA
Nugroho, Widyo (1996). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : GUNADARMA
Soelaeman, M. Munandar (1990). Ilmu Budaya Dasar. Bandung : PT.ERESCO
Sabtu, 06 Oktober 2012
ETIKA MENULIS DI INTERNET
Internet mempermudah semua orang dalam
memperoleh,mengolah, dan mempublikasikan
suatu informasi dengan sangat mudah dan meluas.
Tapi dengan kemajuan teknologi sekarang
ini yang memudahkan setiap orang dalam mengakses informasi, dengan sadar atau
tanpa disadari melanggar hak cipta
intelektual seperti menjiplak hasil karya orang lain tanpa mempertanggung
jawabkannya.
Padahal bisa saja mereka dituntut dan
diminta bertanggung jawab secara hukum atas perbuatannya itu. Hukum bukan hanya
berlaku di dunia nyata saja tetapi juga
berlaku di dunia maya yaitu internet .
Untuk itu sebaiknya kita perlu
memperhatikan beberapa hal-hal berikut tentang kode etik dalam menulis di
internet:
- Konten tulisan haruslah asli,maksudnya
tulisan merupakan tulisan dari kita sendiri dan bukan jiplakan dari
tulisan orang lain.
- Mulailah kita menghargai karya cipta
orang lain,dengan begitu orang lain juga bisa menghargai karya cipta kita.
- Tidak melanggar HAM, tidak
mengandung unsur SARA dan juga
tidak mencemarkan nama baik orang lain.
- Sebisa mungkin isi karya adalah
buatan kita,jika kita mengutip informasi dari tulisan orang lain kita
harus mencantumkan informasi refrensi
tulisan orang tersebut.
- Menggunakan bahasa baku yang baik,
benar dan juga sopan.
- Tidak mengandung tujuan terselubung
yang merugikan orang lain seperti penipuan.
- Isi merupakan fakta dan pendapat
yang logis dan jujur, dan tidak membingungkan pembaca.
Refrensi
:
Langganan:
Postingan (Atom)